Keluarga kecil yang sakinah, mawadah, warahmah sapa si yang gag mau?? ,, Diriku selalu ingin dan terus menerus berevaluasi agar tak ada kesalahpahaman dan tak ada keributan sepele dalam keluarga. Kali ini aku akan share tentang siapa si yang harus didahulukan oleh suami? bahan ini bukan dari pengalaman pribadi tentunya, dari baca2 sodara-sodara.
Dan dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Bersedekahlah!” Lalu ada seseorang laki-laki datang, “Aku punya satu dinar”. Nabi saw bersabda, “Belanjakanlah untuk istrimu!” Laki-laki itu berkata (lagi), “Aku masih punya satu dinar lagi”. Nabi saw bersabda, “Belanjakanlah untuk anakmu!” Laki-laki itu berkata (lagi), “Aku masih punya satu dinar lagi!”. Nabi bersabda, “Sedekahkanlah kepada khadam kamu!” Laki-laki itu berkata lagi. “Aku masih punya satu dinar lagi” Nabi saw bersabda, “Engkau lebih tahu”. (HR Akhmad, Nasa’i dan Abu dawuh, tetapi Abu Dawuh lebih mendahulukan anak daripada istri).
Penjelasan:
Orang yang selalu terkait dengan pikiran, perasaan dan angan-angan seseorang adalah anak dan istrinya. Bagi orang yang tidak punya anak, maka istrinyalah yang paling dekat dan selalu memenuhi hatinya (jangan tukang sayur loh ya, yang ada dihati terus 😆 ). Maka logis dong kalok Islam menetapkan, bahwa yang paling dekat dengan diri sang misua aliyas suami atau sang ayah yang harus lebih dulu diutamakan kepentingannya daripada orang lain.
Urutan belanja yang disebut Rasul di atas adalah menunjukkan suatu penyelesaian tanggung jawab yang secara menejemen modern tepat sasarannya. Sebab dalam kehidupan sehari-hari, orang2 yang senantiasa memberikan sunbangsih paling besar pada semangat kehidupan seseorang adalah
- Istrinya,
- Anak-anaknya,
- Para pembantunya (karyawannya)
Karena lingkungan orang-orang inilah yang memberikan potensi produktif pada seseorang, maka sebaiknya harus pada orang-orang tersebutlah yang lebih berhak memperoleh perlakuan utama. Dengan cara kerja seperti ini, maka kehidupan masyarakat berjalan dalam ketentraman, tertib dan dalam suasana penuh rasa aman. Sebab tanggung jawab yang dikerjakan denan tertib dapat dipastikan akan menuju kesejahteraan.
Tapi yang disabdakan oleh Rasulullah saw diatas, seringkali di tengah masyarakat tidak berjalan baik. Banyak nih para suami yang diluar rumah dikenal sebagai dermawan, suka menyantuni kepentingan orang lain, bahkan mengabaikan kepentingan sendiri, tapi ternyata istrinya hampir tidak diperjatikan kebutuhan belanjanya secara wajar, bahkan si istri terpaksa cari nafkah tambahan 👿 . Begitu pula pada anak-anaknya, kurang diberikan perhatian yang diperlukan, sehingga anak-anak tumbuh dalam kekurangan dan merasa terasing dari perhatian ayahnya.
Setiap Muslim itu punya kewajiban untuk berdakwah.Tapi, Muslim yang udah memikul tanggung jawab keluarga, terutama banget wajib memenuhi kewajiban sama keluarganya. Banyak kan para da’i atau kyai yang ngerasa lebih mulia untuk menghabisakn waktunya berdakwah dari pada kerja keras cari nafkah buat anak istrinya (tapi gag semua loh ya ) .
Hadist diatas menegaskan, bahwa seorang yang berumahtangga harus mendahulukan tanggungjawabnya pada istri dan anak dari pada kerabatnya yang lain. Misal nih, ada seorang saudara minta bantuan, maka ia harus lebih dulu periksa apakah belanja untuk istri dan anak sudah terpenuhi, jika ada kelebihan dari kebutuhan anak istri, barulan boleh kta berikan pada saudara.
Lha suami ku sering mendahulukan saudara2 nya daripada istri dan anaknya.. mungkin krn msh tinggal seatap sama sodara dan mertua jd serba gak enakan, jd apa2 sodara duluan, sodara yg ditolongin juga engga nolongin kita klo lg butuh..bete bgt..krn saya ga bs apa2, engga punya penghasilan sendiri..
Sgt mnyakitkan mmang klo suami spt itu…sekuat tenaga kita mnahan marah dan umpatan,..krn takut kemarahan kita sbg istri akan mmbuat jln kerjaan dan rejekinya suami tdk lancar.tarik nafas istighfar dan diam…bgitu saja akhirnya.
Walopun jengkel mndengar dia Transf sana sini u urusan kerjaan smpk sodaranya yang butuh u mmbayar ujian sekolh dll..dan semua dia lakukan tanpa sepengetahuan sy sbg istrinya.
Pdhal dgn sy sllu bilang gk ada..spp anak2 jg blm dibayar..
Tetap sikap biasa..tersnyum.kasian anak anak…nangisnya pas solat…gk bsa dibndung..curhat sama Allah.krn sbg istri posisi kita serba salah…takut dibilang melawan.
Mbak, pd udah lama ya koment nya, aku br sekarang..😩… Wah salut aku sama mbak, aku juga sih ngampetttt selalu, bisanya ya curhat sama Allah, ga mungkin curhat sama ibu, ntar mlh tambah pikiran.. ya Allah, kdg aki pikir suami kok tega ya, apa sebenernya dia ga cinta aku, apa dia nyesel nikah ma aku..apa gmn.. kok aku udah 100000persen mengabdikan hidupku buat anak dan suami, ealah..ttp aja sodara nya yg didahulukan.. sampe pas ga punya uang, ga brani dia minta sodaranya yg ada aku minta keluargaku, itu juga dia ikut makan…😩😩
tapi suamiku malah mengutamakan anak dari pada istri malah kadang gak adil … sering ku beri tau dan sedikit ancaman agar dia sadar namun malah bilang dan mengatakan aku melawan dia …
Kalau anak kan gpp bund?
Memangnya sangat berlebihankah suaminya bund?
emang ga apa apa cuma aku kan bilang jgn keterlaluan aja masa anak sakit masuk dokter istri sakit cuma obat warung dan kerokan aja
soalnya kita kan sama sama kerja bareng jadi cari duit bareng
ya setidaknya aku minta adil sama suami jgn anak di utamakan tp istri di abaikan gitu
dia malah bilang gini ” kamu tuh maunya di utamakan aja..!!”
lah itu kan aku minta adil sama dia soalnya uangku kadang dia makan juga buat makan
tp giliran aku ada mau jrg dia belikan atau dia adakan
Memang ya bund, dalam rumah tangga suatu saat pastii ada paitnya juga, aku juga gag luput dari pertengkaran, cuma aku mikirnya sih gini bund, kalau pertengkaran berlarut dan gag ada yang mau ngalah akan rugi sendiri akunya, rugi waktu, rugi hati… masalah anak, menurutku kita sebagai bunda juga harus bisa menjadi pelindung untuk semua, baik suami atau anak, banyak loh bund, ayah yang tidak peduli dengan anaknya, di syukuri aja bund kalau suami njenengan sangat sayanh pada anak, kita istri memang juga butuh perhatian, bahkan harus kan ya?, di bicarakan saja baik2 bund, coba pakai jurus ‘suro diro jayadiningrat lebir dening pangastuti’, intinya walau kadang ada orang yang berbuat kurang baik, kalau kita membalasnya dengan baik pasti nanti yang tidak baik akan luluh juga hatinya,, jadi di baik baikin aja suaminya bund… semoga nanti luluh juga, karna katanya lelaki kan suka di tarik ulur..hihi
Sepertinya anda salah tafsir.. atau kata lainnya salah pengertian … monggo di cermati lebih dalam isi kalimat postingan saya.. salam.
mantab ini postingannya…
harus dibaca sama semua suami..
*kunjungan balik* ^___^
hihihi suamiku disuruh baca malah tidur 😆
=))
suamiku juga jarang baca2 tulisan blogku =))
tapi sekali suamiku baca postingan yang nyangkut dia, langsung mrembes mili mata nya! hehehehe
suaminya melankolis ya?
suami aku datar geellaaaa ekspresinya =))
masalahnya yang ku posting iitu lebay abis bahasanya,, karna diriku di nyatanya gag berani romantis di depannya langsung gitu
hahaha
klo aku yg romantis2an pasti dicuekin sama dia. =))
mbak nya kerja dimana ni? manten baru nih?
“… Karena lingkungan orang-orang inilah yang memberikan potensi produktif pada seseorang …”
Saya setuju sekali pernyataan ini … Bundanya anak-anak dan ketiga anak lelaki saya adalah energi bagi saya pribadi … memang terdengar agak sedikit berlebihan … tetapi memang begitulah adanya …
Banyak pula orang yang berdalih kerja keras … pagi siang sore dan malam … bahkan sampai pagi lagi … katanya demi anak istrinya …
namun justru waktu yang mereka sisihkan untuk anak-istrinya … sangat sedikit …
Kata nafkah disini menurut saya, selain nafkah lahir … juga nafkah bathin … berupa perhatian, didikan, teladan dan sebagainya …
Semoga kita semua selalu berada pada jalan NYA …
Salam saya Mbak
amiiiiin,,,, ya begitulah memang Pak, karna saya juga wanita,,hihihihi kalau hanya uang tapi ndak pernah pulang apalah artinya…. 😀
ilmu baru bagi saya. wah namanya si Abbad ya.. umurnya berapa sekarang? 🙂
3 bulaaan ooom,,,,, bayi kebesaran badan nih 😀